Pada saat remaja khususnya masa SMA banyak siswa di seluruh dunia masih memfokuskan dirinya untuk belajar dan menyibukan diri dengan kegiatan sosial di akhir pekan mereka, namun hal sebaliknya justru dilakukan seorang siswa di Queensland Australia. Ia justru sibuk mengelola perusahaan teknologi global yang dimilikinya sendiri.
Remaja penemu sekaligus pemilik perusahaan ini bernama Taj Pabari. Remaja ini memulai kariernya dengan membuat situs teknologi saat ia berusia 11 tahun. selanjutnya pada tahun 2014, taj mendirikan perusahaan berbasis teknologi bernama "Fiftysix", yang menciptakan tablet elektronik untuk sektor non-profit dan swasta.
Dia berencana untuk menjadi Steve Jobs berikutnya, "Saya terinspirasi oleh orang-orang seperti Steve Jobs dan Bill Gates dan ketika saya melihat mereka mengubah dunia, saya pikir kenapa saya tak mencobanya dan mengubah dunia," ujar Taj.
Dalam perusahaannya Taj mempekerjakan 10 staf full time dan hampir 20 kontraktor paruh waktu di seluruh dunia. Sekarang taj sudah berusia 16 tahun dan telah menjadi delegasi dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Inovasi dan Investasi Queensland di Brisbane.
dalam inovasinya Taj menciptakan tablet rakitan yang di berinama ImaginTech, ia mengatakan bahwa ciptaannya ini akan menjadi seperti "lego dari abad ke-21".
"Perangkat yang kami buat ini membantu anak-anak untuk belajar tentang ilmu komputer, di saat mereka menyatukannya seperti blok bangunan,” tambah dia.
Taj mengatakan, "Ini memberi anak-anak dari usia 6-16 tahun kesempatan untuk membangun teknologi dan menciptakan teknologi ketimbang hanya mengonsumsinya."
Remaja ini telah melompati banyak rintangan, termasuk mempekerjakan seseorang sebagai direkturnya.
"Saya tak diizinkan untuk menjadi direktur, sungguh sangat disayangkan, karena saya baru berusia 16 tahun. Saya tak bisa menjadi direktur sampai berusia 18 tahun, jadi saya mengelilingi diri saya dengan beberapa orang keren yang lebih tua dari saya," ungkap dia.
Untuk menyeimbangkan kehidupan SMA dan pekerjaan, Taj bangun pukul 04.00 pagi setiap hari, sebelum berangkat ke kelas.
menurut Taj membagi waktu antara sekolah dan menjalankan sebuah perusahaan teknologi bukanlah hal yang mudah. Apalagi untuk berurusan dengan staf dan mampu menavigasi dunia kewirausahaan.
Saat ini, perusahaan Taj telah didukung oleh investor asal Sydney, Steve MacDonald.
Ia juga berencana untuk berangkat ke New York, ketika ia selesai sekolah untuk membentuk tim yang lebih besar di Amerika Serikat.
Perusahaannya akan mengumumkan kekayaan bersih ketika Taj berusia 18 tahun.
"Kami harus pergi ke tempat-tempat seperti San Francisco dan New York karena mereka kota terkemuka dan saya pikir itu sangat penting bagi perusahaan ini untuk membuat transisi," sebut dia.
"Kami merasa, untuk menjadi hal besar berikutnya, kami harus berada di kota terkemuka," ujar Taj lagi.
Kelompok ini telah melakukan perjalanan ke masyarakat terpencil dan pedesaan di negara bagian Victoria dan Queensland, serta Nepal dan India. Di sana mereka menyumbangkan tablet untuk anak-anak.
"Kami memiliki banyak senjata yang berbeda, tapi kami benar-benar ingin memberi kembali kepada masyarakat. Itu benar-benar penting bagi perusahaan kami untuk berbagi kembali,” tutur Taj.
0 Response to "Remaja 16 Tahun ini Membangun Perusahaan Teknologi Sendiri"
Post a Comment