Saat ini dunia tengah di hadapkan dengan berbagai ancaman lingkungan, salah satunya adalah semakin sedikitnya bahan bakar fosil, polusi dan perubahan iklim. Oleh karena itu membuat keberadaan sumber energi bersih dan terbarukan sangat penting.
Berbagai sumber energi alternatif yang telah dikembangkan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, angin dan air tampak menjanjikan, namun tetap tidak bisa memenuhi kebutuhan energi di seluruh dunia. Maka berbagai penelitian di lakukan untuk mencari sumber energi baru, salah satunya adalah penelitian tentang urin.
Dalam sebuah penelitian yang di lakukan oleh tim peneliti di Universitas Bath di Inggris telah berhasil mengembangkan sel bahan bakar murah bertenaga urin yang sanggup menjalankan berbagai perangkat elektronik, termasuk ponsel.
Mirella Di Lerenzo, pengajar di Departemen Teknik Kimia universitas sekaligus salah satu penulis studi mengatakan, kemampuan untuk memanfaatkan kekuatan kotoran manusia bisa merevolusi pembangkit listrik.
Ia menambahkan, “Tidak ada solusi tunggal untuk mengatasi trilema energi ini, kecuali mengambil keuntungan penuh dari sumber pribumi yang tersedia, termasuk urin.”
Biaya yang dibutuhkan untuk membuat perangkat ini sebesar 1,50 hingga 3 dolar AS, dan menggunakan proses biologi alami bakteri ‘listrik’ untuk mengubah zat organic, seperti urin, menjadi listrik. Menurut peneliti, ketika urin melewati sel bahan bakar, ia bereaksi dengan bakteri, menghasilkan listrik yang dapat secara langsung digunakan untuk menjalankan perangkat elektronik atau disimpan untuk digunakan nanti.
Peneliti mengatakan bahwa tenaga yang di hasilkan satu sel bahan bakar mampu menghasilkan energi listrik sebesar 2 watt per meter kubik, cukup untuk menyalakan sebuah ponsel untuk beberapa saat, tetapi output daya dapat ditingkatkan secara signifikan dengan menumpuk beberapa sel bersamaan.
Peneliti mengakui bahwa output daya dari sebuah sel tunggal memang tidak sebanding dengan teknologi alternatif lain, seperti hidrogen atau sel bahan bakar surya. Namun, sel bahan bakar bertenaga urin memiliki banyak keuntunga, terutama karena ukurannya yang kecil dan biaya produksi yang terjangkau.
Penulis utama studi, Jon Chouler mengatakan bahwa ia sangat bersemangat tentang potensi sel untuk negara-negara miskin dan berkembang.
Baginya, membuat teknologi yang berpotensi dapat mengubah kehidupan masyarakat miskin yang tak memiliki akses atau tak mampu menjangkau listrik merupakan prospek menarik.
Sebenarnya, ini bukanlah petama kalinya para ilmuwan meneliti potensi yang ada pada urin. Pada tahun 2011, Gerardine Botte dari Universitas Ohio menemukan cara menggunakan urin untik membuat bahan bakar hidrogen. Selain itu, sekelompok remaja di Afrika telah berhasil mengembangkan generator yang berjalan berkat urin.
0 Response to "Sel Bahan Bakar Baru Bertenaga Urin"
Post a Comment